Mengenal Lebih Dekat Dengan Pencak Silat Warisan Keraton
Pencak Silat merupakan beladiri khas asli Nusantara yang tersebar di banyak negara terutama kawasan Asia Tenggara. Bela diri ini diperkirakan ada di nusantara sejak abad ke-7 masehi yang masih eksis hingga sekarang.
Salah satu perguruan yang namanya cukup terkenal di Indonesia yakni perguruan Merpati Putih (MP) yang terbentuk sejak 2 April 1963. Perguruan ini merupakan beladiri yang menggunakan tangan kosong (PPS Betako).
Kepanjangan dari Merpati Putih adalah Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan". Pencak silat yang lahir di Yogyajarta ini memiliki motto "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".
Lambangnya berupa telapak tangan serta burung merpati yang terinspirasi dari bungkus rokok beremerk komodo yang terdapat gambar merpatinya. Telapak tangan diartikan bahwa MP berfokus pada tangan kosong.
Sejarah Terbentuknya Merpati Putih
Merpati Putih awalnya merupakan ilmu yang hanya diwariskan kepada keluarga Keraton saja. Namun atas wasiat uru MP, bela diri ini kemudian disebarluaskan agar berguna bagi negara.
Perjalanan panjang beladiri ini berasal dari Nyi Ageng Joyorejoso yang memiliki tiga orang putra bernama Gagak Handoko, Gagak Samudro, serta Gagak Seto. Setiap anaknya memiliki keahliannya sendiri-sendiri. Gagak Samudro diwarisi ilmu pengobatan, Gagak Seto diwarisi ilmu Satra dan untuk beladiri Merpati Putih diwariskan kepada Gagak Handoko.
Dari Gagak Handoko ini kemudian diwariskan secara turun-temurun kepada Mas Saring lalu Mas Poeng (Poerwoto Hadipoernomo) dan Mas Budi (Budi Santoso Hadipoernomo) menjadi PPS Betako Merpati Putih. Kedua Saudara dari Gagak Handoko hingga saat ini tidak pernah diketahui keberadaan ilmu pengobatan dan sastranya dan masih tetap dicari agar bisa disatukan lagi.
Digunakan Oleh Militer Indonesia
Berkat kehebatan yang dimiliki oleh Merpati Putih membuat ilmu ini dilirik oleh Militer Indonesia. Ilmu beladiri ini dipakai untuk latihan Kopassus dari TNI AD, Kopaska dari TNI AL hingga Brimob.
Kedekatan ini bermula ketika Mas Poeng dan Mas Budi diminta melatih TNI AU Yogyakarta sekitar tahun 1973. Di tahun yang sama juga Merpati Putih juga diminta untuk melatih Paspampres oleh Brigjen Tjokropranolo.
Tidak berhenti disitu saja, kedua putra dari Mas Saring ini juga diminta melatih Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) TNI AD yang kini berganti nama menjadi Kopassus sejak 1977 serta Brimob pada tahun 1980-an.
Dari Yogyakarta Hingga Mendunia
Saat ini PPS Betako Merpati Putih sudah menjadi bagian dari Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan juga telah menjadi anggota dari Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta International Pencak Silat Federation
Perguruan ini tidak hanya menyebar keseluruh nusantara saja namun hingga ke mancanegara. MP memiliki 122 cabang di seluruh Indonedia ditambah dengan Jepang, Belanda, Malaysia, Filipina, Australia, Kaledonia Baru, Thailand hingga Amerika Serikat.
Referensi:
[1] Wikipedia. id,m,wikipedia,org/wiki/Merpati_Putih . Diakses pada 2 April 2021.
[2] Wirayudha, Randy. 2018. "Pencak Silat Warisan Mataram Menembus Zaman". historia,id/olahraga/articles/pencak-silat-warisan-mataram-menembus-zaman-DWe54. Diakses pada 2 April 2021.
[3] Faradina. "Merpati Putih, Perguruan Silat Asal Keraton yang Dikagumi Dunia". Diakses dari boombastis,com/kehebatan-merpati-putih/98227. Diakses pada 2 April 2020.