Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Evolusi Pikiran, Kecerdasan Umat Manusia Semakin Meningkat Setiap Dekadenya


Seperti yang kita ketahui, manusia merupakan spesies dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Dimana, kecerdasan umat manusia mampu berkembang dan berhabituasi dalam setiap perkembangan jaman dan perubahan ekosistem selama ribuan tahun. 

Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya. Kecakapan manusia dalam mengintropeksi diri & keinginan untuk mengeksplorasi berbagai hal telah merubah manusia menjadi seperti sekarang. 

Dalam 140 ribu tahun, spesies manusia telah berubah menjadi makhluk yang paling mendominasi di planet ini, dari yang semula hanyalah mahkluk nomaden yang tidak memiliki peradaban. 

Sebuah peradaban adalah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, kerumitan ini ditandai dengan kemunculan dan perkembangan aspek sosial yang mencakup perkotaan, pemerintahan berlembaga, iptek, sastra dan filsafat. 

Saat ini, peradaban manusia telah berkembang secara pesat dan mencapai tingkat kemajuan yang luar biasa dengan eksplorasi ruang angkasa sebagai puncaknya. Hal ini menjadi bukti bahwa kecerdasan manusia telah berkembang dan berevolusi dalam setiap generasinya. 

Dalam teori evolusi Darwin, manusia adalah makhluk yang mengalami evolusi atau perubahan pada pola pikir, kecerdasaan dan bentuk fisik. Meskipun pada awalnya dianggap sesat, teori evolusi Darwin kemudian diterima dan dianggap sebagai salah satu teori paling berpengaruh dalam sejarah manusia. 

Saat ini, banyak terjadi "Misconception" bahwa evolusi manusia telah berhenti sejak manusia menganut pola monogami dan menjalani hidup seperti sekarang. Namun nyatanya, manusia modern tetap mengalami evolusi meskipun dalam skala kecil dan waktu yang lambat. 

Dr Virpi Lummaa, seorang peneliti dari University of Sheffield, mengatakan bahwa saat ini spesies manusia terus mengalami evolusi seperti halnya spesies lain di alam liar. 

Sekelompok peneliti dari Kanada juga pernah melakukan penelitian yang sama. Mereka mengungkapkan bahwa manusia masih tetap berevolusi meskipun prosesnya sangat lambat. Para peneliti tersebut juga memberikan pemaparan mengapa gigi manusia saat ini lebih pendek dan kecil jika dibandingkan dengan gigi manusia-manusia purba. 

Beberapa ilmuwan dan peneliti genetik sepakat untuk menyebut evolusi manusia saat ini sebagai microevolution. Ratusan tahun yang lalu evolusi pada pikiran manusia terjadi dengan cepat, hal ini dikarenakan pada saat itu perkembangan otak manusia terdorong oleh transisi kebudayaan yang lebih modern dan juga perkembangan teknologi. 

Meskipun transisi kebudayaan dan perkembangan teknologi mendorong pada pengembangan otak dan pikiran, hal tersebut justru menjadi penghambat dalam proses evolusi fisik manusia. Dimana, cara hidup manusia modern memiliki perbedaan yang signifikan dari manusia yang hidup puluhan ribu tahun lalu. 

Mobilitas manusia yang lebih dominan ditopang oleh transportasi serta jenis dan kualitas makanan yang berbeda telah menghambat evolusi pada fisik manusia saat ini. Meskipun begitu, kecerdasan rata-rata manusia saat ini telah meningkat secara pesat jika dibandingkan ratusan tahun yang lalu. 

Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan kecerdasaan manusia beberapa dekade terakhir melalui metode tes IQ. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengungkapkan bahwa tes menjadi semakin sulit, tetapi orang-orang masih mampu melakukannya dengan baik. 

Penelitian yang berjudul "A Cross Temporal Meta-Analysis" tersebut menggunakan metode khusus melalui tes intelegensi "Raven Progressive Matrices" (RPM) atau yang sering disebut dengan Matrik's Raven. 

Dalam tes tersebut, partisipan akan mencari pola-pola acak dalam berbagai bentuk. Metode ini dianggap sebagai pengukur kecerdasan yang baik. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 200 ribu partisipan dari 48 negara yang dipelajari dalam penelitian ini selama 64 tahun. 

Sejak tahun 1950, para peneliti menemukan bahwa kecerdasan rata-rata manusia telah meningkat sebesar 20 poin IQ. RPM merupakan ukuran IQ umum yang valid dan dapat diandalkan. Selain itu, terdapat 80 tes yang bebas budaya dan telah banyak digunakan selama hampir 80 tahun terakhir. 

Seorang filsuf dan psikologis bernama James Flynn mengungkapkan bahwa tes IQ dirancang untuk memastikan bahwa hasil rata-rata selalu menjanjikan skor 100. Menurutnya, ini merupakan lompatan yang signifikan. 

Ia juga menyadari bahwa tes semakin sulit, tetapi orang-orang masih mendapatkan skor yang sama, hal ini kemudian dikenal dengan sebutan Flynn Effect. 

Jika orang Amerika modern melakukan tes IQ satu abad yang lalu, mereka akan mendapatkan skor yang relatif lebih tinggi, yaitu rata-rata 130 poin. Sebaliknya, nenek moyang manusia akan mencetak rata-rata skor yang sangat kecil yaitu berkisaran di angka 70 poin. 

Hal tersebut setara dengan kenaikan 3 titik IQ per dekade. Menurut penelitian terbaru, di luar Amerika Serikat, perubahan terbesar terjadi di negara-negara berkembang. Poin IQ penduduk di negara-negara berkembang mengalami peningkatan yang tinggi setiap dekade nya. 

Peningkatan kualitas pendidikan, tingkat kesehatan, pemenuhan nutrisi yang baik, serta jumlah anggota keluarga yang menurun disinyalir menjadi faktor yang menyebabkan tingginya tingkat pertumbuhan IQ di negara berkembang. 

Referensi : 
[1] N.N. 2021. "Manusia : nama umum dari H*mo Sapiens, spesies unik dari genus h*mo". Diakses dari https;//id,m,wikipedia,org/wiki/Manusia. Pada 30 Mei 2021. 

[2] Susanto, Dwi Andi. 2012. "Manusia modern tetap mengalami evolusi?". Diakses dari https;//m,merdeka,com/teknologi/manusia-modern-tetap-mengalami-evolusi.html. Pada 30 Mei 2021. 

[3] N.N. 2015. "Lompatan Kecerdasan Manusia Meningkatkan Setiap Dekade". Diakses dari https;//www,cnnindonesia,com/gaya-hidup/20150303120151-255-36326/lompatan-kecerdasan-manusia-meningkat-setiap-dekade. Pada 30 Mei 2021.

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet