Mudik Dan Diaspora Rakyat Indonesia Dari Amerika, Belanda, Hingga Suriname
Salah satu hal yang ramai menjadi perbincangan ketika mendekati lebaran atau hari raya keagamaan adalah tradisi mudik. Meski di tahun ini pemerintah memberlakukan larangan mudik, namun tetap saja banyak masyarakat yang masih memaksakan untuk mudik agar bisa bertemu dengan sanak keluarga di kampung.
Namun pernahkah kita terbersit tentang hal sebaliknya, yakni orang yang malah tidak mudik, bukan dikarenakan biaya, namun karena alasan geografis yang terlampau jauh, alias tinggal di luar negeri?
Perlu diketahui, saat ini ada sekitar 8 juta orang Indonesia yang bermukim di luar negeri. Latar belakang mereka hingga memutuskan tinggal di luar negeri beragam. Misalnya perdagangan di masa lampau, peperangan, pendidikan, harapan hidup yang lebih baik, hingga pernikahan dengan pasangan dari negara lain. 8 Juta ini, bisa kita bagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok yang memang telah mengganti kewarganegaraannya, dengan kelompok yang masih memegang teguh identitasnya sebagai warga negara Indonesia.
Hal ini wajar saja, dikarenakan kebijakan Indonesia yang tidak menganut sistem dwi-kewarganegaraan seperti India atau Filipina, sehingga masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri dihadapkan dilema untuk tetap menjadi WNI atau menjadi penduduk negara setempat, dengan segala kemudahan yang ditawarkannya.
Nah, kira-kira di negara mana saja sebaran orang Indonesia ini? Yuk kita simak bersama.
1. Amerika Serikat
Negara adidaya ini tentu memiliki sejuta pemikat agar orang-orang dari seluruh dunia datang ke sana. Pendapatan, kehidupan, hingga kualitas pendidikan yang lebih baik—menjadi dambaan setiap orang yang mengadu nasip di Amerika. Tak terkecuali dari Indonesia, tercatat ada puluhan ribu orang Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat. Kebanyakan dari mereka, adalah mahasiswa atau profesional. Salah satunya adalah Sonia Lontoh yang menjadi eksekutif di sebuah perusahaan di Silicon Valley, California.
2. Arab Saudi
Meski kebanyakan sebaran masyarakat Indonesia yang kita tahu adalah sebagai pekerja kasar, namun tidak sedikit juga orang Indonesia yang menuntut ilmu di Arab Saudi. Sebaran mahasiswa ini biasanya terpusat di Universitas Islam Madinah, atau Universitas Umm Al-Quro di Mekkah.
Selain itu, sebenarnya jika kita tarik jauh ke belakang, ada tradisi keilmuan antara Indonesia dan Arab Saudi sudah ada sejak zaman dahulu. Ditandai dengan Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang menjadi imam dan ulama mazhab Syafii di Saudi era 1900an.
3. Malaysia
Selain didominasi oleh TKI, faktor peperangan dan kerajaan di masa lalu juga turut membuat banyaknya orang Indonesia yang hijrah ke negeri jiran. Selain itu alasan perdagangan juga membuat banyak orang Indonesia, utamanya kelompok suku Bugis yang berimigrasi ke negara Malaysia yang berada di pulau Kalimantan, utamanya ke kota Sabah.
Tidak heran, banyaknya jumlah orang Indonesia ini juga mempengaruhi selera penduduk asli Malaysia, hal ini bisa dilihat dari banyaknya orang Malaysia yang mengenal budaya Indonesia, seperti lagu yang sedang populer, sampai sinetron seperti bawang merah dan bawang putih pun sempat tayang di televisi Malaysia.
4. Belanda
Sebagai bekas koloninya, tentu saja Belanda memiliki pengaruh yang sulit untuk dihilangkan hingga kini. Pun dari segi pendidikan, sulit untuk memungkiri bahwa Belanda juga mempunyai andil dalam meningkatnya intelektual pribumi di masa awal abad 20.
Tercatat saat itu banyak sekali mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda, kebanyakan dari mereka tinggal di Leiden. Selain itu, pasca Revolusi Nasional Indonesia, banyak pula penduduk Maluku yang pindah ke Belanda. Pendidikan, politik, dan harapan hidup yang lebih sejahtera mendorong banyak orang Indonesia akhirnya pergi, dan menetap di sana.
5. Australia
Kalau kalian pernah mendengar kisah hebatnya kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan, maka ketahuilah bahwa dengan kapal itu, pelaut Bugis telah melanglang buana hingga Australia! Motivasi utamanya tentu untuk berdagang, dan setelah tinggal selama beberapa bulan, banyak dari mereka yang kembali. Hingga kini, ada sekitar 80 ribuan lebih penduduk keturunan Indonesia di sana.
6. Suriname
Saya tahu kalian menebak negara ini sebagai jawaban pertama, oleh karena itu sengaja saya akhirkan. Dikabarkan, orang Indonesia menyumbang sampai 15 persen dari penduduk Suriname. Mereka yang kebanyakan adalah suku Jawa, awalnya dikirimkan penjajah Belanda sebagai pekerja perkebunan. Namun malang, karena beberapa sebab seperti biaya akhirnya memaksa mereka tetap tinggal di sana dan tidak kembali ke tanah air.
Sebenarnya masih banyak lagi negara yang memiliki WNI ataupun penduduk yang memiliki keturunan darah Indonesia, seperti Tiongkok, Hongkong, Jepang, Qatar, dan Singapura. Jumlah 8 juta orang tentu jumlah yang tidak sedikit, meski ada yang telah berganti kewarganegaraan, tapi semangat merah putih itu pasti tetap ada dalam sanubari. Semoga tahun depan korona cepat pergi, dan keluarga yang jauh, bisa segera berkumpul kembali.
Referensi :
1. Mappapa, Pasti Liberti. “Presiden Indonesian Diaspora Network: Diaspora Tuntut Kewarganegaraan Ganda. https://news,detik,com/wawancara/d-2995530/presiden-indonesian-diaspora-network-diaspora-tuntut-kewarganegaraan-ganda pada 9 Mei 2021 pukul 8:20.
2. Zulkodri. 2019. “Tak Banyak yang Tahu 7 Negara Ini Erat Kaitannya Dengan Indonesia dari Mesir hingga Tiongkok” https://bangka,tribunnews,com/amp/2019/06/05/tak-banyak-yang-tahu-7-negara-ini-erat-kaitannya-dengan-indonesia-dari-mesir-hingga-tiongkok diakses pada 9 Mei 2021 pukul 8:50.
3. Naufal, Kevin. 2019. “Negara-Negara Ini Banyak Dihuni Keturunan Indonesia”. https://www,goodnewsfromindonesia,id/2019/06/25/negara-negara-ini-dihuni-orang-indonesia-apa-aja/amp diakses pada 9 Mei 2021 pukul 9:20
4. N.N. 2021. Wikepedia: Orang Indonesia Perantauan. https://id,m,wikipedia.org/wiki/Orang_Indonesia_perantauan. Diakses pada 9 Mei 2021 pukul 8:10