Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penolakan Adalah "Candu" Bagi Manusia


Dalam hidup ini, kita pastinya pernah mengalami sebuah penolakan pada beberapa hal. Saat mendapatkan penolakan, kita mungkin akan merasa bahwa segala sesuatu yang telah kita lakukan adalah kesia-siaan dan tidak memiliki arti sama sekali. 

Penolakan memiliki beragam konteks, mulai dari penolakan dalam dunia kerja, pertemanan, hingga romantisme. Dalam tulisan ini, kita akan membahas penolakan dalam konteks romantisme, bagaimana sebuah penolakan dapat berubah menjadi candu hingga cara menangani sebuah penolakan dengan baik. 

Mencintai seseorang memanglah hal yang indah dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Namun terkadang, mencintai seseorang bisa membutakan hati dan pikiran. Tidak peduli bahwa kita telah ditolak ataupun dicampakan, terkadang kita akan terus mengejarnya dengan alasan bahwa "Cinta membutuhkan perjuangan & pengorbanan". Hal ini mungkin telah menjadi sifat alami manusia untuk mengejar sesuatu yang tidak bisa dimilikinya, dan cenderung menutup mata terhadap kenyataan. 

Tidak jauh berbeda dengan orang yang mengalami kecanduan narkotika, seseorang yang mendapatkan penolakan akan kesulitan untuk melupakan orang yang telah menolaknya. Bisa dibilang, ia telah mengalami "kecanduan" terhadap cinta yang telah dirasakan, dan orang yang ia idam-idamkan adalah penawarnya. 

Hal seperti ini yang akan membuat kita berlarut-larut dalam kesedihan & kesendirian, hingga sulit untuk berpikir secara jernih. Sadar atau tidak, kita akan mengalami kesulitan untuk menjauhinya karena telah terbiasa dengan sosoknya yang telah mengisi pikiran, hati, dan hari-hari kita. 

Kita menganggap bahwa orang yang telah menolak kita memiliki nilai yang lebih tinggi daripada orang lain. Semakin dia menolak dan mencampakkan kita, maka tingkat kesulitan untuk didapatkannya pun semakin meningkat. Akhirnya kita menganggap bahwa dia berbeda dari orang lain dan percaya bahwa dia adalah yang terbaik untuk kita. Dan hal tersebut membuat kita terus mengejarnya meskipun kita telah mendapatkan penolakan berkali-kali. 

Dalam menangani sebuah penolakan, kita harus menyadari terlebih dahulu bahwa penolakan akan selalu ada. Selama ini, kita selalu merasa kecewa dan berharap pada sesuatu yang sebenarnya belum jelas. Bahkan, sesuatu yang sudah jelas pun bisa saja mengecewakan kita. Jika kita menyadari bahwa sebuah penolakan akan selalu ada dalam hidup ini, maka kita akan merasa tenang dan tidak emosional ketika menghadapinya. 

Di dunia ini, bukan hanya kita yang pernah mengalami penolakan. Ada jutaan orang lainnya yang mengalami hal serupa, bahkan lebih pahit dari yang kita rasakan. Terus merenungi kesedihan yang kita rasakan hanya akan membuat kita semakin terpuruk dan sulit untuk melupakannya. 

Sedih adalah hal yang wajar, namun kesedihan juga memiliki batas, kita tidak akan merasakan kesedihan untuk selamnya. Bagaimanapun, badai pasti berlalu. Ada ribuan orang lainnya diluar sana yang lebih baik darinya, kita tidak akan menyadari hal tersebut jika kita terus menutup mata dan memikirkan orang yang jelas-jelas tidak pernah menginginkan kita. 
"Penolakan mengajari Anda tentang dimana Anda berdiri. Tidak ada yang salah dengan itu. Ketika saya melihat kembali ke masa lalu, saya tidak menyesal ditolak, tetapi saya menyesal telah membuang waktu bertahun-tahun".
- Neeraj Agnihotri-

Referensi : 

[1] N.N. "5 Cara Menangani Penolakan dan Rasa Takut Ditolak". Diakses dari https;//www,studilmu,com/blogs/details/5-cara-menangani-penolakan-dan-rasa-takut-ditolak. Pada 28 Mei 2021. 

[2] Setiaputri, Karinta Ariani. 2021. "Cinta Sudah Ditolak, Kenapa Masih Terus Kepikiran Si Dia?". Diakses dari https;//hellosehat,com/mental/hubungan-harmonis/kenapa-susah-melupakan-seseorang/?amp=1. Pada 28 Mei 2021.

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet