Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asal Usul Bangsa Indonesia Mengenal Teknik Menggoreng


Pada masa ini, teknik menggoreng adalah teknik yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak, kita bisa dengan mudah menjumpai makanan yang digoreng di mana saja. Mulai di rumah, di restoran, bahkan di pinggir jalan. Teknik menggoreng memang sudah mendarah daging bagi bangsa Indonesia. Tapi tahukah kamu ternyata leluhur kita tidak mengenal teknik menggoreng? Lalu bagaimana bangsa Indonesia dulu memasak makanan?

Menurut catatan prasasti-prasasti dari jawa kuna dan bali kuna, dahulu bangsa Indonesia lebih sering mengolah makanan dengan cara dikeringkan, diasinkan, diasap, direbus, dan dikukus. Eny Christiawaty dalam  Jejak Pangan dalam Arkeologi (2009) menyebutkan bahwa masyarakat mentawai masih tidak mengenal cara memasak dengan menggoreng.

Lalu bagaimana bangsa Indonesia mengenal teknik menggoreng?

Menurut buku A History of Food (2008), teknik menggoreng dengan banyak minyak alias “deep fry” telah ada di Mesir sejak abad 12 SM. Dari Mesir, kemudian seluruh negara mengikuti cara Mesir dalam mengolah makanan sehingga di setiap negara memiliki jenis gorengan masing-masing.

Menurut sejarawan Denys Lombard dalam Nusa Jawa: Jaringan Asia (1996) menyebut bangsa Indonesia mengenal teknik tersebut saat bangsa Cina membawa teknik tersebut ke nusantara. Bangsa kita memang belajar banyak dari mereka tentang pengolahan makanan seperti bakso, mi, atau tahu.

Di dalam buku The Land of the Five Flavors: a Cultural History of Chinese (2013), dijelaskan bahwa ada beberapa teknik memasak yang sudah lama dikenal masyarakat cina. Antara lain, teknik menumis (jian chao) atau dikenal di barat dengan istilah “stir fry” dan teknik memasak dengan banyak minyak (zha) atau “deep fry”. Dua teknik itu lah yang kemudian diadopsi oleh bangsa Indonesia.

Penggunaan dua teknik tersebut juga tidak terlepas dari masuknya kelapa sawit pada abad ke-19 dan pemanfaatan buah kelapa sawit sebagai minyak goreng. Pada abad ke-20, minyak kelapa berkembang menjadi hasil bumi yang banyak diminati. Pada saat itu produksi kelapa sawit sangat melimpah dan industri kelapa sawit banyak mengincar konsumen rumah tangga. Hal tersebut berperan penting dalam menaikan pamor makanan yang digoreng.

Itulah sekilas tentang bagaimana masyarakat Indonesia mengenal teknik menggoreng. Bisa dibayangkan jika kita tidak mengenal teknik menggoreng. Kita tidak bisa menikmati ayam goreng, varian takjil kita akan berkurang, dan mungkin kita akan hidup rukun karena tidak ada perdebatan tentang bakwan isi jagung.

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Sumber dan referensi :

[1] Putri, Risa Herdahita. 2020. “Awal Mula Orang Nusantara Mengenal Gorengan”. Diakses melalui https;//historia,id/kultur/articles/awal-mula-orang-nusantara-mengenal-gorengan-Pdlg0/page/1 pada 18 Mei 2021.

[2] N.N. 2020. “Siapa yang Mengajari Orang Indonesia Membuat Gorengan?”. Diakses melalui https;//era,id/sejarah/37344/siapa-yang-mengajari-orang-Indonesia-membuat-gorengan pada 18 Mei 2021.

[3] Firmansyah, Manda. 2019. “Sejarah dan bahaya di balik nikmatnya gorengan”. Diakses melalui https;//www,alinea,id/gaya-hidup/sejarah-dan-bahaya-di-balik-nikmatnya-gorengan-b1Xgq9krs pada 18 Mei 2021.

[4] Nasoichah, Churmatin, Defri Elias Simatupang, Eny Christiawaty, Ery Soedewo, Ketut Wiradnyana, Lucas Partanda Koestoro, Nenggih Susilowati, Novida Abbas, Rita Margaretha Setianingsih. 2009. Jejak Pangan Dalam Arkeologi. Medan: Balai Arkeologi Sumatera Utara.

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet