Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jejak Bangsa Pelaut Nusantara


Wilayah Nusantara merupakan daerah kepulauan yang sebagaian besar wilayahnya adalah lautan, sudah sepantasnya orang-orang Nusantara menganggap laut sebagai hal yang sangat penting bagi kehidupan. Sungguh tak mengherankan jika masyarakat Nusantara sejak zaman dahulu sudah sangat akrab dengan yang namanya lautan. Besarnya peran lautan bagi kehidupan masyarakat Nusantara membuat mereka menjadi sangat ahli dalam bidang kelautan seperti halnya berlayar.

Tak hanya bangsa viking, faktanya orang-orang Nusantara juga merupakan bangsa pelaut yang hebat. Dengan kepiawaiannya dalam berlayar mengarungi laut, mereka berhasil melintasi banyak samudera  dan berkunjung ke berbegai negeri untuk berdagang seperti Cina, India, Timur Tengah, Australia, Afrika, Eropa bahkan Amerika Selatan. 

Banyak bukti sejarah yang menceritakan akan kehebatan para pelaut Nusantara di masa lampau. Salah satunya adalah ukiran yang menggambarkan para pelaut Jawa yang diabadikan dalam relief candi Borobudur. Hal itu tentunya menjadi bukti bahwa orang-orang jawa di masa lampau merupakan para pelaut, setidaknya pada saat candi Borobudur dibangun.

Kapal Jong atau Djong/Junk juga menjadi saksi bisu akan kehebatan para pelaut Nusantara. Kapal Jong merupakan sebuah kapal dagang orang Jawa yang biasa digunakan sebagai kargo, terkadang juga dipakai untuk berperang. 

Kapal Djong

Kapal Jong diperkirakan sudah ada sekitar 200 tahun sebelum masehi. Orang-orang pada saat itu secara mandiri mengembangkan layar yang mampu melawan arah angin sehingga memungkinkannya untuk berlayar dengan jarak yang cukup jauh. Konon kapal ini mampu berlayar hingga ke benua Afrika dan Madagaskar, bahkan dulu orang-orang Jawa pernah mendirikan pemukiman di Madagaskar. 

Hingga saat ini, banyak dari orang-orang Madagaskar yang mengaku dirinya merupakan keturunan Jawa.

Selain kapal Jong, kapal Padekawang yang  merupakan cikal bakal dari Pinisi juga menjadi saksi bisu akan kehebatan para pelaut Bugis dalam mengarungi lautan. Di masa lampau para pelaut Bugis sering  berkunjung ke Australia untuk mencari teripang  dan melakukan barter dengan suku Aborigin. Teripang-teripang itu nantinya akan dikirimkan ke negeri China untuk dijadikan obat kuat. 

Kapal Padekawang 

Pada era kerajaan Majapahit, ilmu pengetahuan dan teknologi perkapalan sudah sangat memadai untuk kegiatan pelayaran. Ilmu kartografi, navigasi bintang dan kompas sudah dikenal pada masa itu. Para pelaut Majapahit di masa itu menjadi penguasa jalur perdagangan rempah di Asia Tenggara. Terkadang mereka juga berdagang ke Timur Tengah dan Eropa. Pada peta mereka sering diggunakan garis lintang dan garis bujur untuk memudahkan para pelaut. Cara itu pun ditiru oleh bangsa barat, bahkan orang-orang Eropa menilai peta pelaut Jawa adalah peta terbaik pada awal tahun 1500-an.

Seorang penulis sekaligus pelaut asal Italia, Ludovico di Varthema (1470 - 1517) dalam bukunya yang berjudul Itinerario de Ludouico de Varthema Bolognese, tercatat orang-orang Jawa kuno pernah berlayar hingga ke selatan dimana siang hari hanya berlangsung selama 4 jam dan memiliki suhu yang sangat dingin dari belahan dunia manapun. Diperkirakan tempat ini adalah pulau Tasmania, Australia.

Saat Alfonso de Albuqurque, seorang pelaut Portugis yang berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511, ia mendapatkan sebuah peta lawas dari seorang Jawa. Betapa terkejutnya ketika ia melihat telah tercantumnya negara Portugal pada peta tersebut. Dalam peta itu juga ia melihat Tanjung Harapan di Afrika, Laut Merah, Laut Persia, China dan bahkan Brazil. Kabar tersebut kemudian ia sampaikan kepada raja Portugal saat itu, raja Manuel I bebarengan dengan kabar kota Malaka yang telah berhasil ia taklukan.

Itu adalah beberapa bukti dari banyaknya hal yang menggambarkan akan kehebatan para pelaut Nusantara di masa lampau. Hal ini tentunya menjadi suatu kebanggaan bagi kita  bangsa Indonesia memiliki leluhur bangsa yang hebat nan gagah berani menaklukan dan mengarungi samudera luas dan disegani di berbagai bangsa.

Source:
[1] Doni. Dari Jalur Rempah: Peta, Navigasi, dan Peran Pelaut Nusantara untuk Pengetahuan Hari Ini | jalurempah,kemendikbud,go,id (15 Feb 2021) 
https;//jalurrempah,kemdikbud,go,id/dari-jalur-rempah-peta-navigasi-dan-peran-pelaut-nusantara-untuk-pengetahuan-hari-ini/
[2] Indonesia Administrator. Jong, Sang Gargantua Dari Laut Jawa | Indonesia,go,id (12 Dec 2019) https;//indonesia,go,id/kategori/komoditas/1500/jong-sang-gargantua-dari-laut-jawa
[3] Wikiwand Contributor. Djong (Kapal) | wikiwand,com (21 Mar 2021) https;//www,wikiwand,com/id/Djong_(kapal)
[4] Wikiwand Contributor. Padekawang | wikipedia,org (10 Feb 2021) https;//id,m,wikipedia,org/wiki/Padewakang
[Gambar] wikipedia,com /MichaelJLowe

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet