Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alasan Kucing Belang Tiga Kebanyakan Betina


Para pecinta kucing kemungkinan besar sudah mengetahui bahwa kucing berbelang tiga kebanyakan betina. Ada, sih, kucing belang tiga yang merupakan kucing jantan, tetapi jumlahnya sedikit sekali. Nah, adakah yang mengetahui alasan mengapa kucing belang tiga kebanyakan berjenis kelamin betina?

Ternyata, jawabannya ada pada tempat pengkodean warna bulu kucing. Kucing hanya memiliki dua warna bulu yang dikode gen: hitam dan kuning (oranye). Kode ini terletak pada kromosom sex X kucing. Kode untuk warna hitam lebih dominan dibandingkan kode untuk warna bulu kuning.

Penentuan jenis kelamin pada kucing sama seperti pada manusia. Kucing dengan kromosom sex XX akan menjadi kucing betina dan yang memiliki kode XY akan menjadi kucing jantan. Dengan demikian, jelas terlihat bahwa kucing betina akan memiliki dua buah kode warna (dia memiliki dua kromosom X yang masing-masing membawa gen pengkode warna), sedangkan kucing jantan hanya memiliki satu kode warna (hanya memiliki satu kromosom X).

Dari penjelasan di atas, kemungkinan kucing betina membawa kode warna untuk bulu berwarna hitam dan kuning jauh lebih besar dibandingkan kucing jantan. Kucing jantan biasanya hanya mempunyai satu kode warna bulu saja: hitam atau kuning. Ini pulalah yang menjelaskan mengapa lebih banyak kucing oranye yang jantan (Garfield salah satunya).

Bagaimana dengan warna bulu putih pada kucing? Warna bulu putih pada kucing hanyalah salah satu variasi, tidak dikode pada gen di kromosom X, sedangkan warna lain pada kucing, seperti coklat, abu-abu, dan biru merupakan variasi tampilan fenotip dari gen pembawa warna bulu hitam.

"Tapi, kucing jantan saya ada yang belang tiga, tuh." Kemungkinan akan ada yang berkomentar semacam ini.
Jawabannya: masih mungkin. Ada kelainan pada manusia disebut sindrom klinifelter, yaitu manusia dengan kromosom sex XXY. Ini terjadi karena kesalahan pembelahan di sel telur atau sperma sebelum terjadi pembuahan. Manusia (atau kucing) dengan kromosom XXY akan memiliki tampilan luar laki-laki karena memiliki kromosom Y, tetapi ada tampilan yang agak berbeda. Jika hal ini terjadi pada kucing, maka kucing jantan dengan kromosom XXY akan memiliki dua kromosom X dan bisa saja memiliki dua kode warna bulu: hitam dan kuning, yang akhirnya membuat tampilan bulunya menjadi belang tiga.

Hal lain yang mungkin terjadi adalah mutasi ringan di gen pengatur warna bulu. Akibatnya, kucing jantan dengan kromosom XY biasa (satu kromosom X) bisa memiliki bulu belang tiga. Namun, biasanya kelainan ini tidak diturunkan pada anak-anaknya.

Bagaimana, cukup menarik, bukan?

Sumber:
Hendayana Y. (2021, 17 Mei). Bukan supranatural, ini penjelasan ilmiah guru besar IPB university tentang tidak adanya kucing jantan yang belang tiga. Diakses melalui https,//dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kampus-kita/bukan-supranatural-ini-penjelasan-ilmiah-guru-besar-ipb-university-tentang-tidak-adanya-kucing-jantan-yang-memiliki-belang-tiga/

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet