Terima Kasih HP Jadul
"Maaf sayang, pulsaku habis, nanti aku akan hubungi lagi, jangan dibalas karena ini nomor Ibu, Love You".
Ah, manis sekali jika mengenang masa itu, terlebih bagi kalian angkatan 95-99.
Masa di mana berhubungan jarak jauh menjadi terasa sulit.
Namun, justru kesulitan itulah yang memiliki nilai yang sangat bermakna antara Aku Kamu dan Handphone Jadul.
Apa, sih, yang melekat dalam ingatan kalian tentang handphone ini?
Bentuknya yang besar? Atau kekuatannya yang jika dilempar ke kepala orang bisa mengakibatkan lumpuh ingatan.
Tentu semua memiliki cerita masing-masing, tetapi yang paling saya ingat adalah ketika sulitnya merindu.
Bagaimana tidak? Untuk menghubungi dia lebih lama lagi saja saya harus menghabiskan beberap pulsa untuk mendapat gratis 100 sms.
Itupun juga berlaku pada durasi telephon tertentu.
Oiya, mas itu juga menjadi cikal bakal munculnya bahasa-bahasa aneh untuk memulai suatu pembicaraan.
"Leh knalan gc?"
"Qmu nak mna?"
Sesimple itu, lho, kmu bisa mengenal seseorang tanpa ribet.
Tidak seperti sekarang yang untuk berkenalan saja harus stalk sosmednya, melihat foto-fotonya, namun saat melihat ada foto dia yang tidak terlalu tampan langsung bilang,
"Off, Buriq"
Bahkan dulu dengan gaya poni yang menutupi setengah muka dan berkendara motor Satria FU sudah sangat keren.
Untuk menjalin hubunganpun tidak terlalu neko-neko, tidak ada vcs, pap tt, dll.
Karena untuk melihat foto sosmednya saja harus ke warnet terlebih dahulu.
Lantas bagaimana jika putus? Atau patah hati?
Gampang, tinggal cari lagi dengan cantumin nomormu pada siaran radio musik, pasti banyak yang sms tuh.
Tidak hanya dalam hubungan bercinta, tapi dalam bersahabatan, handphone ini juga memiliki cerita.
Yaitu saat teman kmu punya paket unlimited sms, dia akan membombandir kamu dengan spam.
Atau cerita-cerita horor seperti gulingmu yang akan menjadi pocong kalau kamu tidak mengirim pesan itu ke 5 orang, dll.
Hahaha, sangat indah, bukan?
Apakah kamu punya cerita yang berkesan tentang handphone tersebut?
Mari ceritakan di bawah.