Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dampak Besar Dari 'Pembunuhan Karakter'


Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang pembunuhan karakter.

Pembunuhan karakter bukan istilah yang asing lagi ditelinga kita. Pembunuhan karakter (Charachter Assassinaton) adalah tindakan membunuh reputasi, nama baik, moral dan integritas seseorang. Akibatnya sedemikian besar bahkan sampai terbawa hingga ke liang kubur. Jadi istilah ini sama konsekuensinya dengan hukum mati.

Cara yang biasa dilakukan bisa dengan menyebar rumor, fitnah, innuendo (berita-berita miring) dari seseorang, bahkan dengan kecanggihan teknologi seseorang bisa terjebak dalam situasi "seolah-olah" benar.

Tokoh yang akan "dihabisi" tentu bukan orang kebanyakan, tetapi musuh besar yang membahayakan si pelaku pembunuhan karakter. Oleh karna itu benar ucapan Jenderal AH Nasution bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.

Well, contoh dari pembuhuan karakter paling sensional adalah skandal politik di Prancis pada tahun 1894 dikenal dengan nama Affair Dreyfus. Alfred dreyfus adalah perwira angkatan darat prancis keturunan yahudi yang dijatuhi hukuman seumur hidup sebagai pengkhiatan karna membocorkan rahasia negara kepada Jerman.

Namun setelah 10 tahun dipenjara, akhirnya terbukti bahwa semua tuduhannya palsu dan merupakan perbuatan dari orang yang tidak menyukainya. Semakin besar kebohongan itu, semakin dia meyakinkan. Kata Joseph Goebbel  menteri ahli propaganda tangan kanan Hitler pada zaman rezim nazi.

Tetapi pembunuhan karakter sendiri bukan terdapat pada waktu perang saja, bahkan setiap ucapan kita bisa jadi membunuh karakter orang tersebut. contohnya, murid SMA memiliki cara pandang yang kritis, sampai pada akhirnya dia menyampaikan suatu argumen yang bisa dibilang sedikit sukar diterima otak anak sma, setelah selesai berargumentasi seorang guru berkata padanya jika dia mempunyai cara berfikir orang gila, bila diteruskan akan membuat kamu atau orang lain menjadi stres.

Jelas ini pembunuhan karakter, menjatuhkan mental secara langsung perkataan yang dinilai biasa saja ternyata sangat membunuh mental anak tersebut.

Akhirnya apa yang terjadi? dia menentang perkataannya dan selanjutnya dia menentang guru tersebut bahkan tidak menghargainya sebagai seorang guru.

Pembunuhan karakter ini bukan masalah sepele, ini bahkan berdampak pada mental seseorang, cara pendangnya terhadap seseorang apakah dia dihargai atau tidak, merubah cara berfikirnya. Pembunuhan karakter bukan tentang hal biasa, berdampak panjang, membunuh mental secara berkala. Bahkan lebih berbahaya dari pada serangan fisik.

Maka dari itu, ayolah saling menghargai. Karakter itu dibentuk bukan untuk dihancurkan. Kita tidak tau seberat apa seseorang menemukan karakternya dan dengan semudah membalikkan telapak tangan kita menghancurkannya.

Sekian.

Ref;
Kompasiana.com/pembunuhan-karakter.

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet