Lebih Baik Mana, Lampu Putih Atau Lampu Kuning Terutama Pada Kendaraan
Pilih mana?
Di jalanan, kita sering melihat banyak kendaraan yang menggunakan lampu berwarna kuning dan berwarna putih. Namun, sering menjadi perdebatan tentang lampu manakah yang lebih baik dan aman untuk digunakan.
Jika kalian menemukan kendaraan berlampu kuning maka itu adalah bawaan dari pabrik alias belum diotak-atik oleh pemiliknya. Namun, bukan berarti lampu putih merupakan hasil modifikasi. Sekarang, banyak pabrikan yang menggunakan lampu warna putih sebagai bawaan pabrik.
Sebenarnya, lampu kuning dinilai lebih aman untuk digunakan ketimbang lampu putih. Faktor pertama yang membuat lampu kuning baik adalah visibilitasnya terhadap hujan dan kabut yang sangat baik. Cahaya kuning bisa menembus kabut serta rintik-rintik hujan yang turun. Jadi, kalian masih bisa melihat jalanan yang terhalang kabut atau hujan.
Berbeda dengan lampu kuning, lampu putih justru membahayakan pengemudi. Visibilitasnya tidak terlalu baik. Cahaya putih tidak bisa menembus kabut dan air hujan. Alih-alih lebih terang, lampu putih malah memantulkan kembali cahayanya ke pengemudi jika menyorot ke kabut dan hujan.
Selain itu, lampu putih juga bisa merugikan bagi pengedara lain. Sorotan cahaya yang sangat terang bisa membuat pengendara lain yang melihatnya secara langsung menjadi “buta sesaat.” Hal ini bisa menyebabkan kecelakaan yang tentunya sangat amat berbahaya.
Boleh saja menggunakan lampu putih, namun kalau bisa jangan digunakan dalam mode lampu jauh. Lampu jauh tidak menyorotkan cahayanya ke jalanan, melainkan ke depan pengemudi. Hal itu dikhawatirkan malah menyorot ke pengendara dari arah depan.
Tapi apa benar warna kuning lebih efektif dalam menembus hujan atau kabut?
Ternyata jawabannya ilmiah banget nih Sob, bukan karena cahaya kuning yang lebih oke menembus kabut atau hujan. Tapi lebih karena mata manusia lebih mudah melihat cahaya yang panjang gelombangnya tinggi. Contoh warna yang memiliki panjang gelombang tinggi dimulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan seterusnya.
Penggunaan lampu berwarna kuning akan menghilangkan warna biru dan violet dari spektrumnya. Tapi lebih karena mata manusia lebih mudah melihat cahaya yang panjang gelombangnya tinggi. Contoh warna yang memiliki panjang gelombang tinggi dimulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan seterusnya.
Penggunaan lampu berwarna kuning akan menghilangkan warna biru dan violet dari spektrumnya. Kamu bakal melihat menemukan pantulan warna putih atau biru tersebut yang disebut 'glare'.
"Saat hujan atau kabut, sinar putih akan memantul seperti cermin. Kondisi tersebut membuat pengendara akan silau yang membuat jarak pandang makin terganggu," ujar Marco, Koordinator Autovision di MGK Kemayoran yang dikutip GridOto.com dari Otomania.com.
Menurut Marco, lampu kuning justru memiliki pancaran sinar yang baik untuk menembus hujan atau kabut. Sedangkan secara intensitas cahaya, yang baik kisarannya di 3.000 sampai 5.000 kelvin.
Dengan menghilangkan warna biru dan putih, maka fenomena glare akan diminimalisir.
Tapi ada sisi negatifnya lampu berwarna kuning, yaitu membuat mata cepat lelah jika dilihat dalam waktu lama. Ini karena mata akan lebih fokus memproses cahaya berwarna kuning tersebut dibandingkan cahaya dengan spektrum warna lain.
Karena itulah meski foglamp berwarna kuning, tapi lampu utama tetap dengan warna standarnya yang putih, atau putih kekuningan. Soalnya mata akan lebih nyaman dalam memproses warna putih atau biru, sehingga enggak mudah capek.
Lalu bagaimana buat motor-motor zaman sekarang yang mayoritas menggunakan LED sebagai penerangan utama yang berwarna putih?
Paling gampang kamu bisa terapkan stiker Scotchlite warna kuning saat di musim hujan ini. Misalnya di Honda Vario 150 cukup di bagian lampu dekatnya saja, sedangkan lampu jauhnya tetap putih.
Jadi, kamu tim yang mana? Lampu putih atau lampu kuning?
Di jalanan, kita sering melihat banyak kendaraan yang menggunakan lampu berwarna kuning dan berwarna putih. Namun, sering menjadi perdebatan tentang lampu manakah yang lebih baik dan aman untuk digunakan.
Jika kalian menemukan kendaraan berlampu kuning maka itu adalah bawaan dari pabrik alias belum diotak-atik oleh pemiliknya. Namun, bukan berarti lampu putih merupakan hasil modifikasi. Sekarang, banyak pabrikan yang menggunakan lampu warna putih sebagai bawaan pabrik.
Sebenarnya, lampu kuning dinilai lebih aman untuk digunakan ketimbang lampu putih. Faktor pertama yang membuat lampu kuning baik adalah visibilitasnya terhadap hujan dan kabut yang sangat baik. Cahaya kuning bisa menembus kabut serta rintik-rintik hujan yang turun. Jadi, kalian masih bisa melihat jalanan yang terhalang kabut atau hujan.
Berbeda dengan lampu kuning, lampu putih justru membahayakan pengemudi. Visibilitasnya tidak terlalu baik. Cahaya putih tidak bisa menembus kabut dan air hujan. Alih-alih lebih terang, lampu putih malah memantulkan kembali cahayanya ke pengemudi jika menyorot ke kabut dan hujan.
Selain itu, lampu putih juga bisa merugikan bagi pengedara lain. Sorotan cahaya yang sangat terang bisa membuat pengendara lain yang melihatnya secara langsung menjadi “buta sesaat.” Hal ini bisa menyebabkan kecelakaan yang tentunya sangat amat berbahaya.
Boleh saja menggunakan lampu putih, namun kalau bisa jangan digunakan dalam mode lampu jauh. Lampu jauh tidak menyorotkan cahayanya ke jalanan, melainkan ke depan pengemudi. Hal itu dikhawatirkan malah menyorot ke pengendara dari arah depan.
Tapi apa benar warna kuning lebih efektif dalam menembus hujan atau kabut?
Ternyata jawabannya ilmiah banget nih Sob, bukan karena cahaya kuning yang lebih oke menembus kabut atau hujan. Tapi lebih karena mata manusia lebih mudah melihat cahaya yang panjang gelombangnya tinggi. Contoh warna yang memiliki panjang gelombang tinggi dimulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan seterusnya.
Penggunaan lampu berwarna kuning akan menghilangkan warna biru dan violet dari spektrumnya. Tapi lebih karena mata manusia lebih mudah melihat cahaya yang panjang gelombangnya tinggi. Contoh warna yang memiliki panjang gelombang tinggi dimulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan seterusnya.
Penggunaan lampu berwarna kuning akan menghilangkan warna biru dan violet dari spektrumnya. Kamu bakal melihat menemukan pantulan warna putih atau biru tersebut yang disebut 'glare'.
"Saat hujan atau kabut, sinar putih akan memantul seperti cermin. Kondisi tersebut membuat pengendara akan silau yang membuat jarak pandang makin terganggu," ujar Marco, Koordinator Autovision di MGK Kemayoran yang dikutip GridOto.com dari Otomania.com.
Menurut Marco, lampu kuning justru memiliki pancaran sinar yang baik untuk menembus hujan atau kabut. Sedangkan secara intensitas cahaya, yang baik kisarannya di 3.000 sampai 5.000 kelvin.
Dengan menghilangkan warna biru dan putih, maka fenomena glare akan diminimalisir.
Tapi ada sisi negatifnya lampu berwarna kuning, yaitu membuat mata cepat lelah jika dilihat dalam waktu lama. Ini karena mata akan lebih fokus memproses cahaya berwarna kuning tersebut dibandingkan cahaya dengan spektrum warna lain.
Karena itulah meski foglamp berwarna kuning, tapi lampu utama tetap dengan warna standarnya yang putih, atau putih kekuningan. Soalnya mata akan lebih nyaman dalam memproses warna putih atau biru, sehingga enggak mudah capek.
Lalu bagaimana buat motor-motor zaman sekarang yang mayoritas menggunakan LED sebagai penerangan utama yang berwarna putih?
Paling gampang kamu bisa terapkan stiker Scotchlite warna kuning saat di musim hujan ini. Misalnya di Honda Vario 150 cukup di bagian lampu dekatnya saja, sedangkan lampu jauhnya tetap putih.
Jadi, kamu tim yang mana? Lampu putih atau lampu kuning?