Pengertian, Ciri-Ciri, Tips Dan Trik Menghadapi Orang Tua Yang Toxic
Mungkin kalian udah ga asing lagi sama istilah ini. Orang tua yang toxic biasanya memiliki perilaku yang destruktif, kasar, dan mampu meracuni psikologis anaknya. Tapi tahukah kalian, bahwa toxic parents memiliki ciri-ciri yang lebih banyak dari itu. Apa saja? Yuk disimak baik baik
1. Ekspetasi berlebihan
Semua orang tua pasti ingin anak-anaknya sukses di masa depan bukan? Orang tua yang memiliki ekspetasi berlebih akan membuat anak menjadi bingung mau kemana dia setelah dewasa nanti.
Sebagai contoh, anak kita mau berperan aktif di dunia politik setelah lulus SMA nanti, nah orang tua akan memberikan komentar negatif tentang dunia politik tersebut. Orang tua akan berpikir, ini baik untuk anak, padahal tidak sama sekali. Alhasil, anak bakal jadi bingung mau kemana setelah lulus sekolah nanti.
Seharusnya, orang tua bisa menuntun sang anak, gambaran dunia politik itu seperti apa, sisi baik dan buruknya itu seperti apa, agar kelak anak bisa mempersiapkan semuanya sebelum terjun ke dunia kerja, bukannya memberi gambaran buruk tentang dunia itu. Ini jelas berbahaya buat anak, sebab nantinya anak bingung, mau kemana dia setelah lulus sekolah nanti
2. Membicarakan keburukan anak
Kalau ini sih jelas ya, hampir semua anak di indonesia mengalami ini. Orang tua tidak sadar, hal ini akan menghambat pertumbuhannya kelak. Anak akan menjadi minder, kurang percaya diri, dan tidak menutup kemungkinan anak akan menjadi stress dan depresi karena dipermalukan terus oleh orang tuanya di depan umum. Seharusnya, orang tua bisa menjaga privasi sang anak. Jika anak berbuat salah ditegur, jangan malah ngejelek-jelekin anak di depan tetangga. Ini jelas berbahaya. Akibatnya, anak akan menjadi tertutup kepada orang tuanya.
3. Egois
Orang tua dengan kriteria ini lebih mementingkan perasaannya sendiri dibandingkan perasaan anak. Biasanya orang tua akan menyerang anak dengan kalimat seperti ini "Apa kamu ga kasian liat ibu kayak gini? Kamu mau ibu cepet mati?" kalimat ini mungkin terdengar receh, tapi tahukah kalian, bahwa kalimat ini bisa membuat anak merasa terbebani. Seolah-olah anak harus bertanggung jawab terhadap perasaan orang tuanya.
Kalo maksudnya agar anak bisa memahami perasaan orang lain atau agar anak bisa berempati, sebaiknya gunakan cara lain yang lebih efektif, tentunya dengan pendekatan yang tepat pula.
4. Menjadi Monster
Monster yang dimaksud disini bukan monster kayak di ultraman ya. Orang tua yang suka memukul anaknya juga bisa dikatakan sebagai monster untuk anak anaknya. Sikap ini sungguh sangat tidak epic kawan, anak bisa membangkang sama orangtuanya jika terus-terusan dipukuli, dibentak, walaupun itu dengan alasan agar anak bisa disiplin. Harusnya orangtua sadar, kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk mendidik anak.
5. Menjadi Rentenir
Ini adalah istilah untuk orang tua yang perhitungan soal uang. Biasanya, orang tua akan mengungkit besar biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan anak. Hal ini dimaksudkan agar sang anak mau mengikuti kemauan orangtuanya. Oke kita sepakat kalo orangtua itu berkorban banyak untuk anak, tapi anak juga berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Right?
6. Melontarkan candaan ang bisa mengecilkan hati anak
Banyak orang tua model kayak gini di indonesia. Mereka akan becanda tentang fisik si anak, seperti rambutnya keriting, kulitnya item, atau mukanya buriq mungkin. Tapi tahukah kalian, kalo ga semua anak bisa menerima candaan tersebut. Kalo si anak kelihatan sedih atau marah, mending minta maaf. Karena mungkin saja harga diri anak terluka
7. Selalu menyalahkan anak.
Anak tidak selamanya salah, dan orangtua tidak selamanya benar. Ketika kondisi keluarga sedang buruk, orangtua model kayak gini biasanya selalu nyalahin anak, padahal si anak ga tau apa-apa tentang permasalahan orang tuanya. Sebaiknya, hentikan perbuatan ini dan selesaikan masalah dengan cara baik-baik.
Oke sekarang kita suda tahu ciri-ciri toxic parent seperti apa. Tapi apa yang sebaiknya kita lakukan ketika kita terjebak di dalam keluarga yang benar-benar toxic? TS udah nyiapin pembahasannya. Disimak skuy
1. Menuangkan beban ke dalam bentuk tulisan.
Mungkin kalian marah, karena sikap orang tua kalian, dan kalian butuh ruang untuk curhat. Dengan menulis, beban kalian akan sedikit berkurang. Tulislah permasalahan kalian di atas kertas atau di notepad smartphonemu. Pastikan orangtuamu tidak melihatnya. Meski demikian, jangan hanya menulis permasalahan yang kalian hadapi, tapi tulis juga cara penyelesaian masalahnya.
2. Tulislah hal yang positif tentang diri kalian
Jika orang tuamu merasa dirimu tidak baik, ingatkan pada diri sendiri bahwa kalian itu baik. Tanyakan kepada diri sendiri, hal positif apa yang ada di dalam dirimu, lalu tulislah dalam jurnalmu minimal satu hal baik dalam dirimu setiap hari. Kalian juga bisa tanyakan ini kepada teman, saudara, sahabat, ataupun pacar kalian, itupun kalau kalian punya pacar xD
3. Ingatlah ini semua bukan salahmu
Kebanyakan dari mereka menjadi toxic karena tumbuh di sekitar orang yang serupa. Perilaku orang tuamu bukan salahmu, itu salah mereka. Seharusnya kalian bersyukur bisa menyadari hal tersebut. Perilaku ini juga bermanfaat agar kalian tidak ikut-ikutan menjadi orang tua yang toxic.
4. Teman curhat
Ini penting, agar kalian bisa mendapatkan saran dan dukungan dari mereka. Jika kalian tidak punya teman curhat, kalian bisa meminta tolong kepada anggota keluarga yang lain, atau bisa juga ke psikiater atau psikolog. Hal ini berguna, agar kalian tidak terus-terusan tertekan karena sikap orang tua kalian dan bisa mendapatkan jalan keluar
Mungkin itu saja yang bisa TS sampaikan kepada kalian mengenai toxic parents. Jika kalian punya pengalaman, sok atuh ditulis di kolom komentar. Agar bisa menjadi pembelajaran buat yang lain dalam menghadapi orangtua yang toxic
Refrensi
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3618693/kiat-mengadapi-orang-tua-dengan-karakter-toxic-parents
https://schoolofparenting.id/toxic-parents-apa-dan-bagaimana-bahayanya/