Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mungkinkah Manusia Tetap Hidup Jika Masuk Ke Lubang Hitam?


Kita semua mengetahui raksasa kosmik yang disebut lubang hitam. Meski ada kata "lubang", lubang hitam sebenarnya bukan lubang dalam artian sebenarnya. Justru sebaliknya, ia adalah sebuah benda padat, yang sangat padat. 

Lubang hitam adalah area gravitasi yang sangat dahsyat sehingga tidak ada apa pun, bahkan cahaya, yang bisa lepas darinya. Lubang hitam ini milik sebuah sistem dengan dua buah bintang pendamping yang sangat terang untuk dapat diamati dengan mata telanjang.

Teori relativitas umum memprediksi bahwa cukup kompak massa akan merusak ruang-waktu untuk membentuk lubang hitam. Sekitar lubang hitam ada permukaan matematis didefinisikan disebut cakrawala peristiwa yang menandai point of no return. Hal ini disebut “hitam” karena menyerap semua cahaya yang hits cakrawala, yang mencerminkan apa-apa, hanya seperti sempurna tubuh hitam di termodinamika.

Pernahkah kita membayangkan bagaimana jika manusia terjatuh ke dalam lubang hitam antariksa atau yang biasa disebut dengan black hole? Apakah manusia memiliki peluang untuk tetap hidup jika terhisap ke dalamnya?

Pertama-tama, ketahui dulu bahwa ada 3 jenis lubang hitam di alam semesta kita. Ketiganya memiliki perbedaan dalam hal massa. 

Berikut 3 jenis lubang hitam tersebut:

1. Supermassive Black Hole
Lubang Hitam tipe ini memiliki ukuran dan kekuatan Gravitasi yang sangat besar dan umumnya terletak di daerah seputar pusat Galaksi. Lubang hitam jenis ini adalah lubang hitam terbesar, dengan massa dari ratusan ribu hingga miliaran kali massa matahari. Ilmuwan telah menemukan bukti lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti yang disebut dengan Sagitarius A. Bahkan, lubang hitam ini diperkirakan dapat menampung beberapa juta Bumi.

2. Stellar Black Hole
Lubang hitam jenis ini terbentuk dari bintang masif yang meledak dalam supernova. Menurut ilmuan, Bintang yang Supernova dapat membentuk Black Hole jika massa nya lebih besar dari 20x massa matahari.

Tipe ini berlokasi di ruang antar bintang atau Interstellar dan tersebar di seluruh penjuru galaksi kita.

3. Miniature Black Hole
Lubang hitam jenis ini diketahui memiliki massa lebih besar dari stellar black hole tetapi masih terlalu kecil daripada supermassive black hole. Miniature black hole belum pernah ditemukan sekalipun tetapi ilmuan mengasumsikan bahwa black hole yang massanya jauh lebih kecil dari matahari kita ini ada di suatu tempat.

Lalu bagaimana jika kita terhisap ke dalamnya? Apakah masih ada kemungkinan untuk selamat?

Jika seseorang mampu melihat orang lain dari tepi lubang hitam, maka orang itu akan melihat orang lain menua begitu cepat. Sementara itu, orang lain akan melihat manusia yang mendekati ke lubang hitam bergerak dengan sangat lambat. Pada akhirnya, manusia itu akan tampak berhenti ketika sampai event horizon atau yang dikenal dengan "the point of no return".

Kalau black hole yang mengisap memiliki ukuran lebih kecil dari dimensi badanmu, kamu menghadapi masalah besar. Gravitasi lubang hitam akan membuat segala materi yang ada di dekatnya sangat meregang seperti sehelai spageti. Itulah mengapa efek ini dikenal sebagai spagetifikasi.

Bayangkan jika kamu jatuh ke lubang hitam dengan kaki terlebih dahulu, kekuatan gravitasi yang ditimbulkan akan jauh lebih kuat di kaki kamu daripada di kepalamu. Karena secara fisik lebih dekat dengan lubang hitam, kakimu akan merasakan tarikan gravitasi lebih kuat.

Lebih buruk lagi, tanganmu, karena memang bukan pusat tubuh kamu, akan ditarik dalam arah (vektor) yang agak berbeda dari kepala. Ini menyebabkan bagian-bagian tepi tubuh ditarik ke dalam. Hasil akhirnya bukan hanya memanjangnya tubuh secara keseluruhan, tetapi juga pemipihan (atau kompresi) di tengah. Tubuhmu akan meregang dan pipih seperti spaghetti, memerah lalu mati.

Namun, jika black hole yang mengisapmu berukuran sangat besar, kemungkinan besar kamu akan selamat dalam proses penyedotannya. Lalu apa?

Jika kamu tetap hidup akibat tersedot ke dalam black hole, pada akhirnya kamu akan tetap meninggal. Setelah berada di dalam black hole, kamu akan menemukan ruang kosong yang luas tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Semua hening dan sepi.

Black hole bukanlah ruang kosong, tapi merupakan tempat berisi sejumlah materi yang terdorong ke dalam tempat amat kecil dan padat yang disebut singularitas. Jadi pada akhirnya, ketika tidak bisa keluar dari black hole tersebut, kamu pun akan meninggal dalam singularitas.

Bagaimanapun, teori ini melanggar relativitas umum Einstein. Ketika sesuatu bergerak mendekat ke lubang hitam, kecepatan yang diperlukan untuk 'kabur' dari tangkapannya harus lebih kencang dari kecepatan cahaya yaitu 299.792 kilometer per detik.

Lubang hitam memang punya gaya gravitasi yang kuat. Namun, sebenarnya lubang hitam sebenarnya tidak berkeliling di ruang angkasa sehingga kita tidak perlu terlalu khawatir dengan ancamannya.

Sumber Referensi:

[1] Guru Pendidikan. 2019. Black Hole (Lubang Hitam):Pengertian, Sejarah, Teori & Jenis. https:/seputarilmu,com/2019/10/black-hole,html. Diakses pada 30 Oktober 2020.

[2] Pimbblet, Kevin. 2018. Apa yang terjadi jika Bumi jatuh ke dalam lubang hitam, akankah seperti spageti?
https:/www,google,com/amp/s/theconversation,com. Diakses pada 30 Oktober 2020.

[3] Infoastronomy. https:/instagram,com/infoastronomy?igshid=wmk8aoqwb9pd. Diakses pada 30 Oktober 2020.

[4] Budyks. 2015. Tipe-Tipe Black Hole (Lubang Hitam) di Alam Semesta. https:/www,google,com/amp/teknosains,com/i/tipe-tipe-blackhole-lubang-hitam-di-alam-semesta. Diakses pada 30 Oktober 2020.

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet