Mengenal Lebih Dekat Dengan Penyintas Bipolar
Mungkin di antara kalian, Sobat EBID, ada yang belum tahu dan bertanya-tanya tentang apa itu bipolar, iya, kan? Jadi, guys, bipolar adalah kondisi seseorang di mana ia mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. Misal, si A sedang murung, tiba-tiba ia menjadi sangat bahagia.
Dari pengertian bipolar di atas, apakah kalian sudah mengerti apa, dan bagaimana gangguan bipolar tersebut? Baiklah, mari kita lanjutkan pembahasannya.
Gangguan bipolar memiliki 2 fase, yaitu fase manik dan fase depresi. Penjelasan singkatnya, fase manik adalah di mana seorang penyintas bipolar merasa sangat senang/bahagia. Sedangkan fase depresi sebaliknya, yaitu ia akan merasa sangat sedih.
Aku punya teman dekat, ia merupakan seorang penyintas bipolar, dan ia bersedia untuk membagikan cerita pengalamannya kepada kita.
Kemarin aku telah berbincang-bincang dengannya mengenai bipolar, tentang apa yang dirasakan orang bipolar, bagaimana kehidupan sosial orang bipolar, dan lain-lain. Semua itu akan kita bahas pada postingan ini ya, gaes.
Sebut saja namanya Sonia, ia adalah seorang penyintas bipolar. Ia bercerita kepada ku tentang banyaknya stigma di masyarakat tentang penyakit mental yang selalu berhubungan dengan ibadah dan kurangnya pendekatan dengan Tuhan. Bahkan yang lebih parahnya lagi, ada pula yang beranggapan bahwa penyakit mental itu adalah orang gila. Padahal itu sama sekali tidaklah benar, karena orang yang mengidap penyakit mental, bukan berarti ia adalah orang gila.
Maka dari itu, inilah perlunya bagi kita agar meningkatkan kesadaran lebih, bahwa pentingnya ilmu pengetahuan tentang kesehatan mental untuk diketahui.
Oke, guys, kemarin aku menanyakan beberapa pertanyaan kepada Sonia, salah satunya aku bertanya, "Apa yang dirasakan oleh seorang penyintas bipolar dalam kehidupan bersosial?"
Kemudian, ia menjawab "Sebetulnya, ODB bisa menjalani kehidupan sosial secara normal layaknya orang yang bukan bipolar, baik di rumah, maupun di lingkungan masyarakat. Akan tetapi jika si ODB tersebut memasuki fase depresi, maka akan terganggu pola kehidupannya, dimana aku akan merasa malas, ingin diam di kamar seharian, tanpa makan bahkan minum selama beberapa hari."
"Yang dirasakan saat itu adalah perasaan sedih yang amat berlebih, hingga membuatku seperti putus asa, dan merasa tak punya harapan untuk kedepannya. Sering berperilaku implusif dan selalu memikirkan hal yg extreme, self harm, bahkan sampai pernah melakukan percobaan bunuh diri." Tambahnya.
Aku bertanya lagi kepadanya, "Apa yang diharapakan seorang ODB dari orang-orang terdekatnya, saat ia berada di fase depresi?"
Sonia menjawab, "Ingin diberikan dukungan, bukan penghakiman. Misalnya, saat aku menangis, ada yang berkata "Ih kok nangis terus, udah diem," nah, itu malah membuat keadaanku semakin parah, harusnya mereka tenangkan aku, atau dibiarkan saja aku menangis."
Nah, bagaimana guys? Apakah kalian sanggup untuk menghadapi seorang penyintas bipolar yang bisa dikatakan, orangnya tersebut sangat sensitif? Ya, setiap hari kita bertemu banyak orang, bisa saja kita bertemu dengan seorang ODB, jadi sebaiknya kita harus selalu pandai dalam menjaga sikap dan tingkah laku kita ya, guys.
Hmm, aku melanjutkan pertanyaanku kepadanya, "Seorang ODB ingin diperlakukan seperti apa? Apakah ingin diperlakukan seperti biasa layaknya orang pada umumnya?"
Sonia menjawab, "Sejujurnya ODB ingin diperlakukan hal yang sama seperti manusia normal lainnya, karena sebetulnya ODB tidaklah berbahaya. Rangkul mereka jika ada salah satu kerabatmu yang seorang ODB, karena ia membutuhkan support, bukan olokan apalagi dijadikan bahan candaan."
Nah, guys, jadi kalau aku simpulkan, seorang penyintas bipolar itu sangat membutuhkan sosok Caregiver. Kehadiran Caregiver ini sangat penting bagi seorang ODB, karena peran Caregiver tersebut dapat memberikan motivasi, semangat, dan dukungan penuh kepada ODB tersebut.
Jika kalian bertanya kepadaku tentang bagaimana aku memandang seorang penyintas bipolar, maka aku akan menjawab, "mereka adalah orang-orang yang spesial, mereka itu unik, mereka punya sisi di mana orang lain tidak memilikinya, dan aku menyukainya."
Oke, guys, mungkin cukup sekian untuk postinganku kali ini. Jika kalian masih bingung dan ada hal yang ingin ditanyakan tentang pembahasan di postingan ini, silahkan sampaikan pertanyaan kalian di kolom komentar ya. Sampai Jumpa.
Catatan. Postingan ini telah mendapat persetujuan dari narasumbernya, sebelum postingan ini diterbitkan.