Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dampak Lingkungan yang Disebabkan oleh Pestisida

 

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki tanah yang subur. Dengan nikmat Tuhan tersebut, salah satu mata pencaharian masyarakat Indonesia adalah bertani.

Sektor pertanian di Indonesia juga berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi. Semula yang dilakukan secara lambat dan memerlukan tenaga ekstra dapat dilakukan dengan instan. Salah satunya adalah dengan penggunaan pestisida.

Pestisida Sang Pembuhuh Hama

Secara asal usul kata, pestisida dapat dilerai menjadi dua kata yaitu pest dan cida. Pest dapat diartikan sebagai hama dan cida sebagai pembunuh. Jadi, pestisida adalah pembunuh hama.

Pestisida juga dapat dikatakan sebagai zat kimia, bahan lain, zat renik, ataupun virus yang digunakan untuk memberantas hama, penyakit, rerumputan, dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.

Pestisida dan Dampak Negatifnya

Penggunaan pestisida secara tidak bijak dapat menimbulkan dampat tertentu bagi masyarakat maupun lingkungan. Apa saja itu?

1. Pencemaran Air dan Tanah

Pada tanah, pestisida tidak dapat berdegradasi melainkan berakumulasi dengan tanah tersebut. Sedangkan pada air, akan mengakibatkan biology magnification atau penumpukan senyawa kimia pada konsumen tingkat akhir. Seperti yang kita tahu bahwa manusia lah sang konsumen tersebut.

2. Pencemaran Udara

Pernahkah kita berpikir bahwa udara yang kita hirup ini benar-benar bersih dari cemaran? Ternyata, salah satu penyumbang cemaran udara adalah pestisida dari pertanian. Pestisida yang disemprot akan mengalami perkolasi yang akan ikut ketika diterbangkan angin.

3. Resistansi Hama

Pada beberapa jenis pestisida, hama yang disemprot dengan pestisida dapat menjadi toleran dengan efek. Sehingga dapat menimbulkan tingkat resistensi yang tinggi. Hama akan kebal terhadap pestisida.

4. Ledakan Hama Sekunder atau Timbulnya Hama Baru

Ketika kita ingin memberantas hama tertentu dengan pestisida, tak lama akan muncul hama baru atau ledakan hama yang tidak diberantas sebelumnya. Hal tersebut terjadi ketika kita memberantas hama utama dengan pestisida.

5. Resurgensi

Resurgensi adalah suatu keadaan ketika jumlah hama saat penggunaan pestisida lebih banyak daripada saat tidak memberikan pestisida. Hal ini terjadi karena, tidak sesuainya pemakaian pestisida, resistensi, maupun predator alam yang mati terbunuh pestisida.

6. Merusak Keseimbangan Ekosistem

Saat pelajaran IPA di kelas, guru kita pasti menjelaskan tentang akibat dari hilangnya satu rantai makanan yang mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Pestisida dapat menghilangkan atau memperbanyak salah satu rantai makanan tersebut.

7. Dampak Kesehatan Masyarakat

Banyak sekali dampat kesehatan langsung yang ditimbulkan oleh pestisida seperti yang paling umum adalah keracunan. Banyak pula penyakit yang ditimbulkan akibat paparan pestisida, kanker salah satunya.

Itulah dampak negatif dari pestisida. Penggunaan pestisida diperbolehkan bahkan sangat dianjurkan karena dapat meningkatkan produk pertanian. Tapi, ingat harus dengan teknis tertentu yang aman bagi tanaman dan lingkungan. 

Referensi:
Adriyani, R. (2006). Usaha pengendalian pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida pertanian. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(1).

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet