Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bystander Effect: Manusia Yang Tidak Peduli Dengan Orang Lain


Di Indonesia sering sekali kita jumpai orang orang yang memilih untuk merekam, menyaksikan, dan mengabaikan orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Seperti merekam orang yang sedang kecelakaan, menonton teman yang sedang dibully, dan mengabaikan orang yang sakit. Tahukah kalian? Bahwa orang yang menyaksikan, merekam, dan mengabaikan disebut Bystander Effect. 

Menurut Gracia Stephanie, ia mengatakan bahwa orang yang menyaksikan tindakan kejahatan disebut bystander effect. Bystander effect bisa menjadi penghambat orang orang untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan.

Orang orang yang terkena bystander effect akan merasa kasihan, tetapi dia tidak akan menolongnya karena dia berharap akan ada orang lain yang menolong, biarkan orang lain saja yang peduli, itu yang mereka pikirkan.

Faktor yang mendukung adanya bystander effect sendiri adalah mereka cenderung takut dengan resiko yang akan didapatkan jika membantu orang tersebut, dan juga ia merasa tidak mampu untuk membantu karena melihat orang orang tidak ada yang membantu orang tersebut. Orang orang cenderung lebih memilih mengabaikan, menyaksikan, dan merekam kejadian tersebut dibandingkan menolongnya. 

Sebuah eksperimen dilakukan oleh Darley dan Latane, hasil dari eksperimen tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak kehadiran orang yang melihat kejadian, semakin besar kemungkinan terjadinya bystander effect. Sebaliknya, jika di tempat kejadian hanya terdapat satu orang, orang tersebut cenderung akan langsung menolong karena merasa hanya dirinyalah yang dapat diharapkan untuk menolong orang tersebut.

Jika kita merasa tidak mampu untuk menolong orang tersebut. Kita sebaiknya melakukan hal hal yang dapat mengurangi resiko buruk yang akan terjadi, seperti: 

1. Berinisiatif menolong orang tersebut jika tidak ada orang sekitar yang menolong.

2. Meminta bantuan ke orang orang di sekitar.

3. Menghubungi pihak atau lembaga yang dapat membantu dengan cepat dikarenakan keadaan yang mendesak.

Sebaiknya kita menumbuhkan rasa empati dan simpati pada siapapun orang yang membutuhkan pertolongan kita, lebih baik kita melakukan langkah langkah diatas, dibanding hanya menonton dan merekam yang hasilnya hanya akan memperburuk keadaan saja.

Referensi : 
[1] Rossa, Vania. 2021. "Ada 3 Peran dalam Tindakan Bullying, Siapa Saja?". Diakses dari
https;//amp-suara-com,cdn,ampproject,org/v/s/amp,suara,com/lifestyle/2021/03/06/081000/ada-3-peran-dalam-tindakan-bullying-siapa-saja?. Pada 22 Juni 2021.

[2] Afghandi, Hakim Herlambang. 2019. "Bystander Effect dan Masalah Sosial di Indonesia". Diakses dari https;//m-republika-co-id,cdn,ampproject,org/v/s/m,republika,co,id/amp/q0uoi4349?amp_js_v=https%3A%2F%2Fembystander-effectem-dan-masalah-sosial-di-indonesia. Pada 22 Juni 2021.

[3] Wiradharna, Gunawan. 2016. "Bystander Effect; Ketidak Pedulian Orang Urban". UPN Veteran Jakarta. Pada 22 Juni 2021.

Yuk gabung group kami di aplikasi telegram
https://t.me/joblokernet