Pergaulan Bebas: Sebuah Ekpresi diri atau Kesesatan dalam Pencarian Jati Diri?
Pergaulan bebas di zaman sekarang merupakan hal yang sulit untuk dihindari.
Tapi taukah kamu apa itu pergaulan bebas? Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "pergaulan" yakni menjalin pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata "bebas" yakni lepas atau tidak terikat.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media masa. Selain itu pergaulan bebas juga membawa dampak buruk baik pada kesehatan ataupun pendidikan dan moral kita. Seperti terjerumus pada narkoba, tawuran remaja, seks bebas, minuman keras dan rokok.
Namun, tidak selamanya pergaulan bebas hanya menimbulkan dampak negatif, tetapi juga masih ada dampak positif yang diberikan oleh pergaulan bebas seperti, memiliki banyak teman, pengalaman yang baru, dan mampu berpikir lebih dewasa.
Namun, ada juga yang mengatakan, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan adalah salah satu cara menghindari pergaulan bebas. Dan yah, itu benar adanya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas, khususnya kalangan pelajar. Namun setiap ramaja memiliki penyebab yang berbeda-beda, tetapi semuanya berakar pada penyebab yang utama yakni kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan tingkat emosional, sehingga hal tersebut, menimbulkan perilaku yang tidak terkendali pada remaja dan pola pikir mereka yang terhitung masih rendah.
Sikap mental yang tidak sehat dan pola pikir yang salah, juga menyebabkan kebanyakan remaja merasa bangga terhadap apa yang mereka lakukan terhadap pergaulan yang tidak sepantasnya. Mereka melakukannya semata-mata hanya ingin tidak dianggap rendah karena rasa gengsi yang berlebih dan hanya untuk menyenangkan diri mereka sendiri.
Bergaul kesana kemari bukan hanya untuk ketenaran dan kesenangan semata, tetapi jadikan itu sebagai penopang hidup untuk membentuk pribadi yang berjiwa kemasyarakatan dan menghargai sesama. Jadilah diri sendiri agar orang di sekitar mu nyaman berinteraksi denganmu.
Perbanyaklah berinteraksi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga. Dalam bergaul, kita sebagai remaja wajibnya memperhatikan lingkungan sekitar, apakah kita bisa menempatkan diri dengan baik di dalamnya? Atau tidak, itu point pentingnya.
Di sini kesimpulannya menurut saya adalah, pergaulan bebas lebih mengarah ke ekspresi diri para remaja karena melihat dari sikap dan sifat mereka yang lebih menunjukkan cara pola pikir mereka yang salah. Namun juga tidak baik sekali, apabila kita hanya memusatkan ekspresi diri dikatakan buruk oleh noktah keburukan seperti sex bebas.
Jadi, ensipedian bagaimana pendapat kalian tentang pergaulan bebas yang kini merupakan hal yang sudah sangat biasa terjadi di kalangan remaja? Dan menurut kalian, Pergaulan Bebas lebih mengarah ke mana? Ke arah ekspresi diri atau malah mengarah ke kesesatan dalam pencarian jati diri?
Silahkan kalian tulis pendapat kalian di kolom komentar dan mari kita diskusikan bersama.
Referensi:
1. [Kartika, Vanya Mulia Putri. 2020. "Cara Menghindari Pergaulan Bebas." Diakses melalui https://amp,kompas,com/skola/read/2020/10/22/153000069/cara-menghindari-pergaulan-bebas, Diakses Pada: 18 Juni 2021.]
2. [Avrilda, Ruth Nathania. 2016. "Waspadai Pergaulan Bebas Bagi Generasi Bangsa." Diakses melalui https://www,balitbangham,go,id/detailpost/waspadai-pergaulan-bebas-bagi-generasi-bangsa, diakses pada: 18 Juni 2021.]
3. [N. N. 2018. "Dampak Positif dan Negatif Pergaulan Bebas bagi Remaja." Diakses melalui https://dosenpsikologi,com/dampak-positif-dan-negatif-pergaulan-bebas-bagi-remaja/amp, diakses pada: 22 Juni 2021.]