Beberapa Alasan Mengapa Indonesia Sulit Maju
Indonesia, negara kita yang tercinta ini yang memiliki kandungan sumber daya alam yang melimpah, hasil bumi yang kaya, penduduk usia produktif yang banyak, serta memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, mengapa Indonesia sulit maju dan berkembang? dan masih tertinggal dengan dengan negara lain baik dari segi Ekonomi, Industri, Sosial dan pendidikan?
Apakah Ini karena pemerintah yang kurang cerdik mengatasi masalah dalam negeri atau karena maraknya korupsi dalam pembangunan. Itu semua memanglah penyebab utama, tapi masih banyak lagi penyebab lainnya, inilah penyebab lainnya :
1. Faktor Geografis
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau lebih yang dipisahkan oleh lautan. Hal ini membuat penyampaian logistik dan distribusi barang dari satu daerah ke daerah lainnya agak terhambat. Sehingga proses pembangunan di berbagai pulau di Indonesia relatif lambat dan berdampak pada ekonomi daerah.
Oleh karena itu pemerintah tengah gencar mempersiapkan proyek tol laut dengan membangun pelabuhan di berbagai daerah supaya proses distribusi dapat berjalan dengan lancar, sehingga dapat mendongkrak ekonomi daerah.
2. Sektor Pendidikan Yang Buruk
Itulah yang terjadi di Indonesia. Dunia pendidikan di negeri ini sangat tertinggal dengan negara lain. Menurut Indeks Literasi Internasional,Indonesia menduduki posisi ke 60 dari 61 negara di dunia dalam bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan minat membaca.
Hal ini menjadi PR yang serius bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan taraf pendidikan di negeri ini, supaya indonesia bisa memiliki SDM yang unggul yang bisa mengksplor kekayaan SDA di negerinya sendiri tanpa campur tangan pihak asing.
Selain sektor pendidikan yang buruk, fasilitas dan akses ke sekolah yang kurang perhatian dari pemerintah juga berperan dalam memperparah kondisi dunia pendidikan Indonesia untuk saat ini.
3. Bergantung Pada Sektor Primer
Di negara-negara berkembang termasuk Indonesia sektor primer merupakan kegiatan ekonomi yang dominan. Hal ini berbeda dengan negara maju seperti Singapura, Amerika Serikat, Jerman dan bahkan Malaysia, mereka lebih mengutamakan sektor Sekunder (jasa seperti perbankan, Industri) dan sektor Tersier (Teknologi Komunikasi, perakitan komputer, perangkat lunak dan internet) sehingga mereka jauh lebih maju dibandingkan dengan Indonesia.
Salah satu penyebab Indonesia masih bergantung pada sektor primer adalah karena masih kurangnya SDM yang unggul di negeri ini.Memang ada beberapa usaha yang dilakukan oleh Indonesia untuk mengembangkan usaha di sektor sekunder, seperti pembuatan mobil listrik dan mobil ESEMKA, namun dsinyalir belum mampu mendongkrak perkembangan disektor sekunder secara keseluruhan.
4. Masyarakat Mudah Terpecah Belah
Masyarakat Indonesia berasal dari beraneka ragam etnis dan suku bangsa. Namun pada kenyataannya masyarakat kita masih sering rasis dan intorelan terhadap masyarakat lain yang berbeda baik agama ataupun suku bangsa, terutama kepada kaum minoritas.
Hal ini berdampak pada konflik sosial dan perpecahan politik dan yang lebih parah lagi dapat berakhir ke gerakan separatisme seperti di Papua dan Aceh. Seperti kata pepatah, Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh.
Oleh karena itu penerapan Bhinneka Tunggal Ika sangat penting di Indonesia.
5. Krisis Moral
Krisis moral yang dialami oleh para Remaja kita saat ini memang dinilai sangat parah.Dimana pengucapan kata-kata kasar sudah dianggap sebagai gaya hidup sebagian para remaja.
Dengan berkata kasar dan tidak sopan,mereka menganggap bahwa itu keren dan biasa saja tanpa memandang resiko yang dia terima.Hal ini mencerminkan bobroknya/krisis moral di generasi penerus bangsa.
6. Belum Memiliki Sektor Yang Diunggulkan
Amerika, Jepang, Korea bahkan negara kecil Singapura. Mereka semua memiliki beberapa sektor yang diunggulkan, dan kemudian mereka kembangkan dan berhasil menjadi salah satu penopang ekonomi mereka.
Lantas apa sektor yang diunggulkan Indonesia sampai saat ini?
Sampai sekarang, pemerintah tidak fokus mencari produk yang bisa digenjot untuk merambah pasar internasional.
Mungkin, salah satu yang menonjol adalah tekstil, termasuk produk-produk busana muslim. Namun, itupun belum digarap serius sampai sekarang. Indikatornya adalah tak ada rencana jangka panjang dalam membentuk rantai distribusi sampai pengembangan merek.
7. Industri Dalam Negeri Lemah
Lemahnya struktur industri dalam negeri juga menjadi catatan mengapa Indonesia bakal sulit lepas dari jeratan middle income trap. Sampai sekarang, industri nasional sangat tergantung barang impor, untuk memenuhi bahan baku maupun bahan penolong.
Akibat kondisi tersebut, pelemahan rupiah yang sempat terjadi sangat memukul pelaku usaha di Tanah Air. Sebab, biaya produksi dalam waktu singkat langsung meningkat. Alhasil, daya saing industri dalam negeri sangat timpang dibandingkan pesaing di negara lain.
8. Mayoritas Pekerja Lulusan SD
Latief Adam menyebut kualitas tenaga kerja Indonesia untuk menunjang pertumbuhan perekonomian masih sangat kurang. Komposisi tenaga kerja Indonesia didominasi oleh pekerja lulusan Sekolah Dasar (SD).
Menurut Latief, keadaan seperti ini hanya menjadi beban bagi pemerintah untuk mengejar pertumbuhan. Selaiknya, penduduk adalah penyokong pertumbuhan ekonomi yang menjadi aset bangsa, dengan porsi seimbang antara tenaga kerja dan pemberi kerja.
9. Penggunaan Medsos Yang Tanpa Batas
Masih berkaitan dengan poin nomor 5, media sosial yang tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah hanya akan memberikan bom waktu di tengah masyarakat yang relatif labil seperti Indonesia.
Alih-alih menjadi sesuatu yang berbuah produktif, keberadaan media sosial yang penetrasinya nyaris tanpa batas justru menghambat produktifitas masyarakat dengan memunculkan penyakit sosial yang sifatnya endemik dan kasat mata karena menyerang kondisi psikologis yang bersangkutan.
Lebih buruknya lagi, keberadaan media sosial justru dipandang sebagai cara baru dalam berkomunikasi dengan rakyat atau, parahnya, dijadikan salah satu rujukan untuk mencari calon dan menentukan siapa yang bakal menjadi pimpinan nasional di kemudian hari.
10. Hukum Kriminal Yang Tidak Efektif
Pemberian hukuman kepada para pelaku kriminal yang tak efektif juga bisa memicu lambatnya pergerakkan Indonesia menjadi negara berkembang, kenapa? karena hukuman yang tidak efektif akan menyebabkan pelaku kriminal menjadi tidak jera dan bahkan akan mengulangi kesalahan yang sama.
Bukan hanya didalam negeri saja, pelaku kriminal dari luar pun akan berbondong-bondong datang ke Indonesia karena mereka sadar bahwa hukuman/pidana diIndonesia tak seberat di negeri mereka.
Alhasil dapat menganggu proses perkembangan Indonesia menjadi negara yang maju.
Note: tetapi sejatinya kita harus ikut dalam proses perkembangan dan kemajuan berbagai sektor yang dimiliki oleh bangsa ini, agar menjadi kebaikan untuk bangsa dan negara kita.
Supaya kelak anak cucu kita dapat mengetahui betapa hebatnya kita dalam membangun bangsa yang baik dan berkembang. Ada tambahan selain yang saya post diatas?
Source:
http://lipi.go.id/berita/single/Lima-penyebab-Indonesia-sulit-jadi-negara-maju-versi-LIPI/7911
https://www.kompasiana.com/farhanrahmatsyah/5eaa1786d541df2c174363d2/5-faktor-utama-indonesia-tidak-maju?page=2
https://www.google.com/amp/s/www.simulasikredit.com/amp/mengapa-indonesia-kurang-maju-ini-dia-alasannya/