Menjadi Orang Tua Sama Dengan Penentu Nasib, Hidup Dan Mati Sang Anak?
Sudah berapa kali anda cekcok dengan pasangan didepan anak anda? Lupa juga?
Kalau begitu sudah berapa kali anda menjadikan anak anda pelampiasan sepulang kerja? Lupa lagi?
Oke, sekarang kita tanya ke teman-teman yang masih menjadi tanggung jawab orang tua, satu saja pertanyaan saya.
Apa perasaan anda ketika 3 hal yang saya tanyakan tadi dialami anda sekalian?
Ada banyak hal yang tentunya anda sebagai seorang anak yang harus dilakukan kepada orang tua, tidak cukup saya tuliskan.
Ada banyak hal yang tentunya yang tidak boleh dilakukan orang tua kepada anaknya.
Menjadi orang tua, janganlah menutup telinga ketika anak anda menceritakan pengalaman bermain sepak bola, boneka Barbie, bertemu teman baru.
Menjadi orang tua janganlah menjadikan anak anda samsak tinju, patung yang bisa kalian pukul, kalian tendang ketika anda marah.
Menjadi orang tua janganlah menjadi Tuhan yang tahu akan nasib dan masa depan anak anda, anda mungkin orang tuanya tapi anak anda punya hidupnya sendiri.
Menjadi orang tua janganlah menganggap anak anda sebagai penyimpan digital yang bisa anda ingat-ingat dan ungkit-ungkit kesalahan yang lalu.
Menjadi orang tua juga janganlah berkata buruk kepada anak anda, apakah kata-kata baik sudah habis menggombali masa lalu anda dulu?
Opini saya tentu saja tidak bermaksud untuk menggurui teman-teman disini, karena saya pun belum menikah.
Menjadi anak pastilah ingin di cintai orang tua anda bukan? Tapi sudahkah kalian bilang "papa, mama, i love you?"
Menjadi anak pastilah ingin orangtuanya harmonis, tapi sudahkah anda membuat hangat suasana ketika berkumpul dan nonton tv bersama membicarakan hal-hal seharian? Bukankah kalian cuma main gadget?
Menjadi anak pastilah ingin dianggap berguna bagi orang tua, tapi seharian ini anda juga sibuk menghangatkan kasur bermain gadget dan masa bodoh dengan ibu anda yang seharian memberesi rumah?
Sekian opini saya, terima kasih!