Mendoan dan Keseimbangan Hidup
Sebenarnya mendoan seperti tempe goreng tepung biasa namun saat proses memasak sudah setengah matang dan masih lembek tempe diangkat kemudian disajikan. Di sinilah letak keunikan dan kekhasan makanan ini.
Mendoan ini tidak benar-benar mentah dan juga tidak benar-benar matang. namun berada di tengah-tengah. Dan berada di tengah adalah keseimbangan, tidak miring ke kanan maupun miring ke kiri namun terpusat, stabil dan presisi.
Pernahkah kamu sangat mencintai seseorang, rasanya tidak bisa hidup tanpa dia. Setiap hari bertukar kabar, menanyakan keseharian hingga puncaknya kamu berharap-harap bisa memiliki dia seutuhnya menjadi seorang suami ataupun istri.
Namun realitanya justru berbalik, karna mungkin sikapmu yang begitu mencintainya membuat dia terkekang. Dia justru menganggapmu sangat posesif dan mulai mencari kebebasan dengan menjalin berhubungan bersama orang lain. Hingga akhirnya kamu memergokinya sedang menjalin cinta dengan kekasih barunya, bagaimana perasaanmu?
Sakit bukan? Rasanya seperti semua harapanmu runtuh, hal itu bisa terjadi dalam segenap aspek kehidupan. Ketika kita melakukan segala sesuatu baik secara fisik ataupun mental secara berlebihan, maka kenyataan akan berbalik dari niat awal hal tersebut kita lakukan. Karna kita hanya berada dalam salah satu sisi bidang kehidupan, kita tidak berada di pusat atau di tengah.
Dan berada di tengah adalah dengan melakukan segala sesuatu sesuai kadarnya, cukup dan tidak berlebihan. Sederhananya segala hal positif akan menjadi negatif dan segala hal negatif akan menjadi positif apabila dilakukan secara berlebihan.
"Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu".
~Ali bin Abi Thalib
Semoga bermanfaat
Salam...